BUDIDAYA BUNCIS
OLEH.H RAJIHAN,S.PKP
Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris,L.) bukan tanaman
asli Indonesia melainkan berasal dari Afrika. Budidaya Buncis di
Indonesia mulai terdapat di Bogor kemudian menyebar ke daerah-daerah
yang sekarang menjadi sentra penghasil sayuran. Saat ini Buncis banyak
di budidayakan di pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Luas panen Buncis pada tahun 1999
tercatat 28.546 hektar, dengan produksi sebanyak 282.196 ton atau
98,86 kwintal per hektar.
Buncis Perdu Varietas Gipsy-1,asal tanaman :
introduksi dari China Tai Seed Co.Ltd.,Thailand dikembangkan dari
varietas bersari bebas menjadi varietas unggul. Golongan: bersari
bebas. Tipe Pertumbuhan: perdu. Umur mulai berbunga: 37 hari. Umur
panen konsumsi: 51 hari. Umur akhir panen konsumsi: 86 hari. Tinggi
tanaman: 60 cm. Diameter batang: 0.5 cm. Warna daun: ungu. Bentuk
daun: segitiga bulat. Warna daun: hijau tua. Panjang tangkai daun: 21
cm. Ukuran daun: 14 cm x 11cm. Warna mahkota bunga: ungu. Jumlah
polong per tandan: 2-4. Jumlah biji per polong: 3-7. Warna biji: hitam.
Frekuensi panen: 9-14 kali. Berat polong: 10 g. Hasil per tanaman
rata-rata: 643 g, maksimum: 1.138 g. Jumlah polong per tanaman: 125.
Bentuk penampang polong: bulat, permukaan kulit polong halus. Bentuk
ujung polong: lancip, bersulur panjang. Warna polong: hijau. Ukuran
polong: 17 cm x 0.8 cm. Rasa buah: manis dan liat. Tekstur polong:
berserat sedang. Berat 1000 biji: 230 g. Potensi hasil: 8 ton/ha.
Ketahanan terhadap penyakit: tahan terhadap penyakit layu dan karat
daun. Ketahanan terhadap hama: sangat tahan terhadap hama penggerek
polong. Daerah adaptasi: dataran tinggi pada musim kemarau dan musim
hujan. Sifat unggul: potensi hasil tinggi, bentuk dan warna polong
menarik.
Dari segi komposisi gizi, ternyata Buncis tergolong
kelas unggulan. Kacang Buncis mempunyai kalori, protein, karbohidrat,
serat, dan beberapa jenis vitamin. Karena akar-akarnya dapat
bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium spesies, untuk mengikat
nitrogen dari udara. Pupuk majemuk dengan analisis 6.30.30 dapat
dijadikan sebagai pupuk awal untuk memacu perkembangan bibit (starter
fertilizer) dan sebagai pupuk susulan untuk tanaman buah dan bunga
yang akan memasuki fase generatif. Kandungan P dan K yang tinggi dan N
yang rendah dapat merangsang pembentukan akan bunga dan meningkatkan
kwalitas buah.
Merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru, memperbanyak
pertumbuhan bunga, buah dan umbi serta meningkatkan produksi dengan
nyata dan memperbaiki kwalitas hasil panen berupa berupa buah dan umbi
dan cocok untuk semua jenis tanaman. Selain dikonsumsi di dalam
negeri, ternyata buncis juga telah di ekspor. Negara-negara yang
sering mengimpor buncis dari Indonesia adalah Singapura, Hongkong,
Australia, Malaysia dan Inggris. Mengingat buncis banyak di butuhkan
oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat luar negeri maka produksi
buncis yang dibutuhkan juga meningkat. Oleh karena itu buncis dapat
dikatakan merupakan komoditi yang mempunyai masa depan cerah.